Tuesday, April 28, 2015

[Fan Fiction] Delusion Time ( Goodbye Senpai! (Inspired by Rachel) )

 Goodbye Senpai! (Inspired by Rachel)


“Teng!Teng!Teng” Lonceng pulang sekolah telah berbunyi. Keadaan ramai riuh setelah sekolah selesai kembali terjadi. 1 bulan menjelang UN SMP dua sahabat ini jadi sering pulang cepat.

         “Nchel lu mau kemana? Buru buru amat” .
           “Biasalah bantu bantu ortu dirumah, emang kenapa? Vanka mau ikut?” .
           “Gak ah nanti gue disuruh beresin kamar lu lagi!”.
           “Tau aja”.
           “Ya kan biasanya gitu”.
           “Yaudah gue balik dulu bye”.
           “Hati hati! Dahhhhh!!! ”.

Kemudian Rachel langsung pergi pulang kerumah untuk membantu orang tuanya mebereskan rumah. Seperti biasanya sebelum membantu membereskan rumah dia membereskan kamarnya, tak sengaja dia menyenggol sebuah kotak pink pemberian seorang kakak kelas laki – laki, ya waktu itu Rachel masih duduk dibangku 2 SMP.

“Loh kok kotak dari Chris bisa disini sih”.

Dia membuka kotak tersebut dan dalam kotak tersebut terdapat boneka beruang berwarna coklat dan sepucuk surat yang telah lama ia simpan. Ya sebuah kotak dari seorang kakak kelas yang terkenal di angkatannya selain jago basket Chris juga pintar bermain musik, sayangnya dalam hal pelajaran Chris kurang mujur. Sembari bergumam dan bingung kenapa kotak tersebut bisa berada diatas meja Rachel memindahkan kotak tersebut kembali keatas lemarinya. Setelah meletakan kembali kotak tersebut tiba – tiba sebuah foto jatuh dari kotak tersebut.

“Ada fotonya? Perasaan tadi gak ada deh”.

Sebuah foto yang ditempelkan dibawah kotak tersebut memang tidak disadari keberadaannya oleh Rachel. Foto tersebut adalah foto sebuah pemandangan yang sangat indah dan terdapat Rachel dan Chris dalam foto tersebut. Ya sebuah foto kenangan terakhir mereka berdua sebelum Chris melanjutkan ke tingkat SMA yang jauh dari kota asalnya. Rachel jadi teringat akan kenangan – kenangan dulu ia bersama dengan Chris

***

           “Chris tangkep!”, teriak Rachel.

Operan bola basket dari Rachel ke Chris, lalu Chris melompat dan melakukan dunk.

           “Woooooo!!!!”, suara teriakan Rachel senang karena Chris berhasil melakukan dunk.
           “Biasa ah udah sering dunk”, dengan nada sombong Chris.
           “Sombong nih ceritanya”, Rachel membalas dengan ejekan.

Lalu mereka berdua tertawa lepas, setelah bermain basket mereka pergi ke sebuah bukit belakang sekolah yang memang pemandangnya tiada duanya, sebuah pemandangan kota nan indah terlihat dari bukit belakang sekolah tersebut, tak terasa hari sudah sore.

“Chris pulang yuk bentar lagi malem nih”, gumam Rachel.
“Tanggung mau liat sunset gak? Kan jarang – jarang nih liat sunset”, balas Chris.
“Yaudah janji ya habis sunset pulang!”.
“Okeeee”.

Tidak lupa mereka mengabadikan pemandangan tersebut, beruntung pada saat itu Chris membawa tripod dan kamera DSLR yang ia gunakan untuk foto buku angkatan. Ya ini bulan terakhir sebelum Chris meninggalkan kota untuk melanjutkan ke tingkat SMA.

         “Foto dulu yuk bagus nih pemandangannya”, sambil menyiapkan tripod dan kameranya.
           “Iya nih buat kenang – kenangan juga”.

Setelah selesai menyiapkan kameranya segera mereka berpose. Sebuah senyuman yang lembut muncul dari bibir seorang Rachel mengingkat ini mungkin foto terakhir mereka bersama sebelum Chris pergi melanjutkan ke tingkat SMA. Hari pun mulai gelap. Chris membereskan tripodnya dan memasukkan kamerannya kedalam tas.

         “Udah malem nih yuk pulang”, sambil menggengam tangan Rachel.
           “Eh, iya udah malem”, tersipu malu karena tangannya digenggam Chris.

Chris mengantarkan Rachel pulang dan jam menunjukan pukul 20.00. Rachel melambaikan tangan dan Chris segera pulang ke rumahnya. Setelah masuk kedalam rumah dan kamarnya Rachel langsung membaringkan tubuh keatas kasurnya dan tampaknya perasannya bercampur aduk antara senang dan sedih. Mereka selalu menghabiskan waktu bersama, meskipun Chris memiliki jadwal yang padat untuk menghadapi tes masuk SMA ia tetap menyempatkan diri untuk bertemu dengan Rachel. Hari tes pun tiba Rachel memberikan sebuah pin keberuntungan yang ia buat sendiri sehari sebelum Chris tes.

        “Semangat ujiannya ya Chris, ini ada pin keberuntungan buat kamu jangan lupa berdoa ya”, ungkap Rachel sambil tersenyum.
           “Makasih banget ya chel doain aku semoga lolos ya”, balas Chris.
           “Iyaaaa” jawab Rachel.

Sambil melambaikan tangan Chris berangkat ke tempat tes. Satu minggu pun berlalu Rachel mendapatkan kabar bahwa Chris berhasil lolos di SMA yang dia ingingkan. Perasaan Rachel bercampur aduk antara sedih dan senang karena Chris berhasil masuk di SMA yang dia inginkan. Bulan tersebut pun berlalu, dan tibalah saatnya Rachel harus mengucapkan selamat jalan kepada Chris karena harus meninggalkan kota untuk mengejar pendidikan. Tepat pada hari keberangkatan Chris, ia masih menyempatkan diri untuk ke rumah Rachel.

         “RACHELLL!!!”, teriak Chris dari luar rumah Rachel.
           “Ah? Chris?”, berlari keluar dari kamar dan membuka pintu rumah.
           “Kamu ngapain bukannya harusnya kamu udah di bandara?”,  tanya Rachel.
          “Pesawatnya ditunda 2 jam jadi aku sempetin kesini buat ngasih kamu ini”, jawab Chris sembari memberikan kotak berwarna pink kepada Rachel.
          “Makasih Chris”, Rachel menerima kotak tersebut sambil tersenyum dan memeluk Chris.
           “Kamu hati – hati disana ya Chris”
        “Iya, yaudah jangan sedih lagi ya”, kata Chris sambil mengusap air mata Rachel yang membasahi pipinya.
          “Yaudah aku berangkat dulu kamu juga jaga diri ya disini”, sambil melepaskan pelukan tersebut dan melambaikan tangan ke arah Rachel.
           “Iya kamu juga jaga diri”, jawab Rachel

Ya pertemuan mereka yang terakhir sebelum Chris meninggalkan kota, Rachel kembali kekamar dan membuka kotak tersebut dan isi kotak tersebut adalah sebuah boneka dan sepucuk surat.

Dear Rachel,

Semoga kamu gak kaget pas baca surat ini,
mungkin kemarin aku bilang aku akan ngelanjutin SMA ku diluar kota
biar kamu berfikir kalau aku mungkin akan pulang ke kota ini setiap tiga bulan sekali, sebenernya aku ngelanjutin SMA ku diluar negeri. Mungkin aku bakal pulang satu tahun sekali ya itu juga belum pasti. Maaf banget ya semoga kamu bisa jaga diri dan semangat belajarnya!

Love Chris

Rachel kaget dan baru mengetahui bahwa Chris akan kuliah di luar negeri, ya perasaan sedih bercampur kesal pun ada namun Rachel tidak bisa berbuat apa – apa dan hanya mampu mengucapkan selamat jalan dan berdoa untuk keberuntungan Chris di SMAnya yang baru.

***

            “Rachelll!!!!”, teriak ibu Rachel.
            “Iya ma?”, balas Rachel.
            “Lama banget beresin kamarnya tuh ada tamu didepan katanya mau ketemu kamu”, jawab ibu Rachel.
            “Iya ma, siapa sih sore – sore gini nyariin gue paling juga vanka ngajak main”, gumam Rachel

Rachel berjalan ke pintu rumahnya dan membuka pintu rumahnya. Ya Chris berada diepan rumah Rachel dengan membawakan sekotak cokelat kesukaan Rachel. Perasaan Rachel bercampur aduk merasa senang dan kaget.

          “Hai chel”, sapa lembut Chris.
            “Chris!”, jawab Rachel sambil berlari dan melompat ke arah Chris ingin memeluknya.




Love you...
Dirimu kakak kelasku (Love me!) (Hold me!)
Kakak kelas milikku saja (Kiss me!)
Di mimpipun Aku lihat hari yang membahagiakan ini

Love you...
Dirimu kakak kelasku (Love me!) (Hold me!)
Senior yang ku kagumi (Kiss me!)
Berjalanpun di sampingmu
Inilah momen cinta pertama
Setelah kelulusanpun,
Tidak akan terlupa

Love you...
Dirimu kakak kelasku (Love me!) (Hold me!)
Dua tahun di atas ku
Dada ku berdebar debar,
Sambil terus bergandengan tangan

JKT48 – Takeuchi Senpai


----THE END----

No comments:

Post a Comment